Relasi antara stroke dengan psikologi

Pada tahap ini, psikologi pasien shock berat. Dalam kondisi demikian, sikap keluarga, teman, kerabat pasien sebaiknya bisa menghadapi pasien dengan sikap yang tepat agar semangat pasien bisa bangkit kembali. Ada suatu kejadian, dimana pasien dijenguk oleh istrinya dengan sikap yang salah. Sang istri bersikap menekan suami dengan mengatakan kondisi ekonomi  sang istri jadi sulit. rekan-rekan bisnis suaminya menagih janji, dan omongan lain yang berhubungan dengan ekonomi keluarga. Kepulihan atau kesembuhan  ditentukan tidak hanya obat tapi juga oleh aspek psikologi penderita. Dibutuhkan motivasi yang amat sangat kuat untuk sembuh, terlebih lagi untuk penderita stroke.  Ada kejadian seorang penderita stroke lumpuh dari leher sampe ujung kaki. Tiba-tiba bisa jalan seperti manusia sehat. apa penyebabnya? Motivasi, bukan obat. Ketika sang suami bercinta dengan sang istri yang lumpuh di rumahnya. Pada saat yang sama, tanpa diketahui pasangan tersebut (mungkin karena keasikan bercinta), terjadi kebakaran dirumah tetangganya yang apinya ikut merambat ke rumahnya dan banyak warga yang menggedor-gedor pintu namun pasangan ini tidak mendengar. Alhasil, pintu didobrak warga. Setelah pasangan tersebut menyadari situasi yang terjadi, sang istri tiba-bisa bisa bangun dan berlari kencang. sang suami yang kaget dengan istrinya yang tiba-tiba terbangun dan bisa berlari, ketika ditanya kenapa tiba-tiba bisa berlari padahal sudah lumpuh bertahun-tahun. Sang istri menjawab, “ malu kalo ketahuan sedang bercinta”